Pages

Rabu, 08 Oktober 2014

CERPEN "CERITA SANG PUTRI"

Panggil saja putri, si gadis lugu dan religius…
Dia mempunyai sahabat dari kecil yaitu kaka.
Kaka “put setelah kamu lulus SMA kamu mau kuliah dimana?”
Putri “putri pengen kuliah bareng sama kaka, tapi kaka kan jurusan tekhnik yah?” “duh putri juga ga tau ka”
Putri pun ikut ke jogja bersama kaka, tapi beda kampus… karena dari dulu cita-cita putri ingin jadi dokter… orang tua putri pun mempercayakan putri dengan kaka, sekitar sebulan sekali mereka menengok putri.
Hari-hari pun mereka lewati, kaka sudah seperti kakak putri sendiri. Banyak yang mengira kalau mereka kakak dan adik.. putri ternyata memiliki perasaan lain yang lebih dari seorang sahabat atau saudara, dia menyukai kaka bukan sebagai sahabat… tapi perasaan layaknya seorang perempuan kepada seorang laki-laki,
Kaka “put kamu tau randi?”
Putri “iy.. temen kuliah kaka?”
Kaka “aku mengenal dia sebagai seseorang yang baik, dia ingin mengenal kamu lebih dekat”
Putri “kaka kan tau kalau putri masih kuliah, dan putri belum mau membuka hati putri kepada laki-laki”
Kaka “kalau sama kaka?”
Muka putri pun terlihat memerah
Dalam hati putri berkata “kaka sebenarnya kaka lah yang dari dulu putri sayang, putri selalu berdoa kalau kaka lah yang kelak jadi imam putri dan keluarga putri, kaka taukah setiap malam putri selalu memohon agar kaka selalu di lindungi sama Allah… maafkan putri ka kalau putri suka sama kaka”
3 tahun berlalu dan kaka pun sudah lulus dari kuliahnya, salah satu teman putri menyukai kaka, dan ternyata kaka pun memberi respon kepada teman putri… semua itu membuat putri sangat terpukul hatinya,
“astagfirullah… Ya Rabb maafkan putri yang tak bisa menjaga hati putri, jadikan selalu hati ini istiqomah dalam menerima ridho Mu, ikhlaskan hati ini Ya Allah…”
Sikap putri pun beda terhadap kaka, dan kaka pun aneh dengan sikap putri yang seperti itu.
Kaka “put, kamu belagu ya sekarang, kenapa sih put… kamu punya masalah?”
Putri “putri ga kenapa-kenapa kok kak” (sambil tersenyum)
Kaka “ya sudah kalau put ga mau cerita sama kaka, put kuliah kaka kan sudah beres tinggal nunggu wisuda, besok kaka mau pulang, kaka mau mencari kerja… doain kaka ya ade”
Putri “iy kak sampaikan salam put sama bibi dan om ya”
Kaka “put baik-baik ya disini, kabari selalu kaka ya”
Putri “iy kak” (sambil menangis)
Kaka pun akhirnya pulang ke kampung halamannya di bandung dan mendapat pekerjaan di jakarta. Kaka sibuk dengan pekerjaannya dan putri pun sibuk dengan kuliahnya karena dia sudah menginjak semester akhir.. mereka pun jarang komunikasi.. putri mengira bahwa kaka sudah mendapat calon pendamping hidupnya karena sudah lama tidak menghubungi putri.
Setahun telah berlalu, gelar dokterpun sudah di sandang putri…
keinginan putri untuk menjadi seorang dokter karena ia ingin menjadi seorang relawan. Ia bergabung dengan tim relawan untuk daerah terpencil… ia ingin mengabdikan hidupnya untuk membantu mereka yang kesulitan mendapat kesehatan. subhanallah…
Karena kuliahnya sudah selesai… putri pun akhirnya pulang ke bandung.. dia pun di sambut hangat oleh orang tua dan keluarganya.. berharap ada kaka menyambutnya tapi ternyata tidak ada.
Seminggu berlalu dan putri pun memilih untuk bekerja di salah satu rumah sakit di bandung.
Ummy “put.. sayang”
Putri “iy ummy”
Ummy “put usia kamu sudah matang, menurut ummy put sudah pantas untuk menjadi seorang istri”
Putri “ummy nyarios naon sih? acan di tepangken sareng jodo na ummy”
Ummy “putri sudah siap ta’aruf?”
Putri “maksud ummy”
Ummy “ummy ingin mengenalkan put dengan seorang ikhwan yang inssyaallah bisa jadi imam yang baik buat putri”
Putri “siapa ummy”
Ummy “hari minggu dia mau kesini dengan orang tuanya untuk mengkhitbah putri, put percaya kan sama ummy”
Putri “iya” (sambil menangis)
Dalam hati putri ia tidak ingin perjodohan ini terjadi, tapi ia yakin kalau ini yang terbaik untuk dia dan semuanya… ummy putri tidak pernah memberitahukan siapa laki-laki yang akan mengkhitbah putri, dan putri pun ingin menunjukan rasa patuhnya terhadap orang tuanya.
CERITA SANG PUTRI
“kaka… kaka kemana, rasanya put rindu kaka, kak tau ga putri akan di khitbah oleh laki-laki yang tak putri kenal… padahal putri berharap kalau kaka lah yang kelak yang akan jadi imam buat putri dan keluarga put kelak… entahlah kak, mungkin sampai disini saja kisah cinta putri yang terpendam terhadap kaka.. putri sayang kaka” (dalam hatinya sambil menangis)
Keluarga putri sibuk mempersiapkan jamuan untuk menyambut calon suami putri, tapi putri malah sibuk di rumah sakit seakan ia tidak peduli dengan semua yang akan terjadi pada dirinya.
Dan akhirnya hari yang di nanti pun tiba..
Tak henti-hentinya putri menangis di kamar, tapi ia tak ingin menunjukannya kepada ke dua orang tuanya apalagi terhadap ummy nya..
“put… sayang..” (terdegar suara ummy nya memanggil)
“ia ummy…”
“Kamu keluar yah calon suami kamu dan keluarganya sudah ada di ruang tamu”
“ia ummy”
Dengan perasaan yang sanagat penasaran dan sedih akhirnya putri pun keluar dari kamarnya,
“Kaka, bibi, om?”
“Put apa kabar?” (tanya kaka)
“jadi kaka yang akan mengkhitbah putri?”
“Ia sayang… kamulah yang pantas jadi menantu om”
Rasa bahagia tercampur rasa haru tak percaya ada pada hati putri saat itu…
Subhanallah… penantian itu berakhir dengan indah..
Jika Allah telah menentukan tak kan ada yng bisa merubahnya.

0 komentar:

Posting Komentar