KEBENARAN TANPA PEMBENARAN
Kisah ini di mulai ketika telah terjadi pertempuran kerajaan, dimana
para prajurit memegang filosofi “korbankan nyawa demi kebenaran,
hancurkan langit jika itu hanya kepalsuan.”
Ren adalah Sorang Samurai Dari kerajaan Kamihisage dengan pangkat
ketua pertahanan dari filosofi langit dan ia juga seorang anak dari
pemegang pedang legendaris pada masa itu bernama Kyoza inoe, yang diberi
julukan manusia tak berujung dan di angkat menjadi jendral utama oleh
kerajaan.
Ren dikenal sebagai remaja anak yang rendah hati, penuh dengan cinta,
dan pikirannya di anggap bodoh oleh karena terlalu kekanak kanakan,
mungkin itu karena ia sangat mencintai ayahnya.
Kedua Samurai Ayah dan anak itu diberikan tugas oleh raja komo untuk
mendapatkan hak peresmian kerajaan dari ketua negara besar. Mereka
berdua Diharuskan membongkar kebenaran pada lima misi rahasia.
Misi dimulai ketika bulan purnama naik di atas gunung Fujisan dengan
kekuatan dan keberanian, mereka pun berhasil menyelesaikan misi dengan
cepat.
Selama 30 hari mereka berhasil menyelesaikan tiga misi rahasia yaitu
membunuh Kaizen seorang samurai yang membunuh raja terdahulu, Mencari
tanaman penyembuh luka berat di gunung Osansuri di gunung terlarang, dan
memecah kode gulungan rahasia.
“ayah kita memang samurai yang tak terkalahkan” ucap Ren dengan gagah.
Kyoza dengan senyum mengatakan “kau benar. Selama kebenaran ada di hatimu kepalsuan akan selalu mati”
Kyoza dengan senyum mengatakan “kau benar. Selama kebenaran ada di hatimu kepalsuan akan selalu mati”
Saat musim salju dimulai mereka ditugaskan untuk membunuh seseorang
penghianat kerajaan bernama mozuka, ia tak lain adalah teman Kyoza
sendiri.
“kyoza, kau ibarat pembohong yang ingin membunuh penghianat, padahal
kedua nya sama sama buruk” mozuka mencela mantan temanya itu setelah
pedang menembus perutnya.
“ayah…?” tanya Ren
“tidak apa apa. Semua akan baik baik saja” ujar kyoza.
Mereka pun pulang dengan senang karena misi akan selesai sekali lagi. Dan kerajaan memberikan gulungan terakhir sebelum ke rumah dengan perintah “Skandal Sang Ratu Kimi Shonren” ucap petugas itu.
“apa…?” kyoza kaget
“ada apa yah” ucap Ren ingin tahu.
“Tak… apa… semua akan baik baik saja” ujar kyoza terbata bata.
“Aku pasti akan membunuhnya” Ren dengan semangat sambil memeluk ayahnya
“ayah…?” tanya Ren
“tidak apa apa. Semua akan baik baik saja” ujar kyoza.
Mereka pun pulang dengan senang karena misi akan selesai sekali lagi. Dan kerajaan memberikan gulungan terakhir sebelum ke rumah dengan perintah “Skandal Sang Ratu Kimi Shonren” ucap petugas itu.
“apa…?” kyoza kaget
“ada apa yah” ucap Ren ingin tahu.
“Tak… apa… semua akan baik baik saja” ujar kyoza terbata bata.
“Aku pasti akan membunuhnya” Ren dengan semangat sambil memeluk ayahnya
Malam hari Ren tidak sengaja melihat ayahnya sedang merintih. “ayah apa yang sedang…” tanya Ren tidak tahu.
Dengan sigap ayah membasuh wajahnya dengan tanganya “apa yang kau pikirkan tentang ayahmu ini ren? aku baik baik saja.”
“baiklah ku harap seorang samurai, tidak menjawab pertanyaan ini dengan sebuah kepalsuan” ucap Ren dengan senyum namun mencurigai sesuatu.
Kyoza menyuruh anaknya “Ren kemarilah peluklah ayahmu yang kesepian ini!” pintah ayah.
Ia pun lari dan memeluk ayahnya dengan kebingungan di hatinya. “Ayah, katakan saja kejujuran di hatimu! Karena entah mengapa pedang yang ada di bahuku ini, ingin sekali menusuk perutmu saat engkau mengatakan “aku baik baik saja..”.
Kyoza teringat akan ucapan istrinya sebelum istrinya mati tertancap pedang musuh “Kyoza jagalah anak ini. Tak perlu kau mencintainya. Cukup aku yang mencintainya ajarkan kejujuran karena tanpa kejujuran semuanya tidak ada artinya” Rupa nya Ren adalah anak dari hubungan terlarang dari istri kerajaan bernama Kimi Shoren. Kimi menginginkan agar ia memberitahukan kesalahan yang mereka lakukan ini suatu hari kelak.
Dengan sigap ayah membasuh wajahnya dengan tanganya “apa yang kau pikirkan tentang ayahmu ini ren? aku baik baik saja.”
“baiklah ku harap seorang samurai, tidak menjawab pertanyaan ini dengan sebuah kepalsuan” ucap Ren dengan senyum namun mencurigai sesuatu.
Kyoza menyuruh anaknya “Ren kemarilah peluklah ayahmu yang kesepian ini!” pintah ayah.
Ia pun lari dan memeluk ayahnya dengan kebingungan di hatinya. “Ayah, katakan saja kejujuran di hatimu! Karena entah mengapa pedang yang ada di bahuku ini, ingin sekali menusuk perutmu saat engkau mengatakan “aku baik baik saja..”.
Kyoza teringat akan ucapan istrinya sebelum istrinya mati tertancap pedang musuh “Kyoza jagalah anak ini. Tak perlu kau mencintainya. Cukup aku yang mencintainya ajarkan kejujuran karena tanpa kejujuran semuanya tidak ada artinya” Rupa nya Ren adalah anak dari hubungan terlarang dari istri kerajaan bernama Kimi Shoren. Kimi menginginkan agar ia memberitahukan kesalahan yang mereka lakukan ini suatu hari kelak.
Dalam malam yang semakin pekat Kyoza akhirnya tak kuasa dan memberitahu Ren.
“Anak ku aku harus memberitahu mu semua rahasia dan kemudian biarkan pedangmu itu…” ucapan kyoza terhenti karena terpotong perkataan Ren.
“Baiklah ayah lakukan saja apa yang ingin ayah lakukan demi kebenaran.”
Kyoza menggunakan kekuatan pedang dimensi untuk memindahkan Ren ke masa lalunya. Ren melihat banyak sekali kebohongan pada masa itu yang menciptakan banyak pertempuran, termasuk yang dilakukan ayah dan ibunya.
“jadi ini…” tangis Ren.
Ren kembali ke dimensi nyata
“Ayah kenapa?” Ren memukul wajah ayahnya sendiri. “kenapa kau membohongiku?” tangis Ren. Ren yang tersedu kemudian dipeluk oleh ayah yang sudah ia pukul tadi.
“Ayah kenapa kau mengajariku filosofi terindah, yang kau sendiri tidak menerapkanya?” tanya Ren dalam tangis
“filosofi ini ku ciptakan untukmu nak, untuk menebus kesalahan ayahmu ini,” karena kelak akan menjadikanmu manusia yang patut dihormati.” ujar kyoza memberikan pedangnya pada anaknya.
“ayah…?” dalam tangis
“maafkan aku nak, kebenaran tetaplah kebenaran kau tak akan bisa mengubah itu menjadi kepalsuan, sekarang apapun yang akan kau lakukan, aku akan selalu menyayangimu” kyoza mendorongkan perutnya agar pedang di tangan Ren menembus perutnya.
“Anak ku aku harus memberitahu mu semua rahasia dan kemudian biarkan pedangmu itu…” ucapan kyoza terhenti karena terpotong perkataan Ren.
“Baiklah ayah lakukan saja apa yang ingin ayah lakukan demi kebenaran.”
Kyoza menggunakan kekuatan pedang dimensi untuk memindahkan Ren ke masa lalunya. Ren melihat banyak sekali kebohongan pada masa itu yang menciptakan banyak pertempuran, termasuk yang dilakukan ayah dan ibunya.
“jadi ini…” tangis Ren.
Ren kembali ke dimensi nyata
“Ayah kenapa?” Ren memukul wajah ayahnya sendiri. “kenapa kau membohongiku?” tangis Ren. Ren yang tersedu kemudian dipeluk oleh ayah yang sudah ia pukul tadi.
“Ayah kenapa kau mengajariku filosofi terindah, yang kau sendiri tidak menerapkanya?” tanya Ren dalam tangis
“filosofi ini ku ciptakan untukmu nak, untuk menebus kesalahan ayahmu ini,” karena kelak akan menjadikanmu manusia yang patut dihormati.” ujar kyoza memberikan pedangnya pada anaknya.
“ayah…?” dalam tangis
“maafkan aku nak, kebenaran tetaplah kebenaran kau tak akan bisa mengubah itu menjadi kepalsuan, sekarang apapun yang akan kau lakukan, aku akan selalu menyayangimu” kyoza mendorongkan perutnya agar pedang di tangan Ren menembus perutnya.
Akhirnya Seorang remaja dengan pedang di tanganya, bernama Ren
berhasil menyelesaikan misi walau harus mengorbankan ayahnya demi sebuah
kebenaran dan keadilan, kini ia di angkat menjadi ketua utama Kerajaan.
Kerajaanpun diresmikan, Ren dan seluruh masyarakat hidup bahagia sampai
kelak ia menjadi raja yang paling di hormati.
0 komentar:
Posting Komentar