Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket.
Umumnya
gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi
menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah
jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang
dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal
ujung jari telunjuk kita.Selanjutnya kita tinjau beberapa grip atau
pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip
Grip
ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain
tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan
berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di
sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain
pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan
Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik
digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan
digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini
tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand
utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang
semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk
pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan
spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan
menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik.
Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan
service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan
mantap mencengkeram gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern
merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini
seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat
mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat
tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk
cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi
kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat,
slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang
sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat
dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan
net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi
bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah
satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras,
memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain
Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip
jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis
modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner (termasuk saya
sendiri).
Anda
dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di
sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau
bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah
jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.
Keunggulan
dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga
kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang
parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak
direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit
untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat
atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).
Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip
Grip
jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk
memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay)
umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Saya
sering menyebut grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang
raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci
masakan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari
gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian
bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip
ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan
top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung
di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini
juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang
biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip
jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta
slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang
jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard
court).
Pemain
pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis
tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah
Sergi Bruguera.
0 komentar:
Posting Komentar